Thursday, February 28, 2013

Khasiat Teh


Kumpulan Khasiat Teh Secara Lengkap
           
    Tanaman teh umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200 - 2.300 m dpl. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu var. assamica yang berasal dari Assam dan var. sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti perdu. Bila tidak dipangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5 - 10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6 - 18 cm, lebar 2 - 6 cm, warnanya hijau, permukaan mengilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3 - 4 cm, warnanya putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buahnya buah kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau setelah tua cokelat kehitaman. Biji keras, 1 - 3. Pucuk dan daun muda yang digunakan untuk pembuatan minuman teh. Perbanyakan dengan biji, setek, sambungan atau cangkokan.

Nama Lokal :
Enteh (Sunda).; Pu erh cha (China), theler (Perancis), teestrauch (Jerman),; Te (Itali), cha da India (Portugis), tea (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kepala, diare, penyubur dan menghitamkan rambut,; Kolesterol dan trigliserida darah tinggi, infeksi saluran cerna,; Kencing manis (diabetes melitus), mengurangi karang gigi.;

Pemanfaatan :

Bagian yang digunakan : Daun.

Indikasi :

Daun teh berguna untuk mengatasi:
- sakit kepala,
- diare,
- penyubur dan menghitamkan rambut,
- kolesterol dan trigliserida darah tinggi,
- kencing manis (diabetes mellitus),
- mengurangi terbentuknya karang gigi (dental plaque),
- infeksi saluran cerna.

Cara Pemakaian :
Daun teh kering sebanyak 4-7 g diseduh dengan air panas, minum sewaktu hangat atau setelah dingin. Pemakaian luar, daun segar dicuci bersih lalu digiling halus. Diturapkan pada luka berdarah, lalu dibalut.

Contoh Pemakaian :
1.    Diare
Daun teh yang masih muda dan segar sebanyak 20 g dicuci  bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan minum sekaligus.

2.    Penyubur dan menghitamkan rambut
Air teh kental sebanyak 1 cangkir diembunkan semalaman. Keesokan paginya air teh ini siap dipakai untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat-pijat. Lakukan 1 kali setiap hari, sampai kelihatan hasilnya.

3.    Sakit kepala
Air teh kental 3/4 cangkir, diberi air jeruk nipis sebanyak 1 sendok teh dan madu 1 sendok makan. Aduk sampai merata, lalu dinminum sekaligus.
Lakukan 2 - 3 kali sehari.

4.    Mengurangi pembentukan karang gigi :
Kumur-kumur dengan air teh setelah makan.

5.    Infeksi saluran cerna, kolesterol darah tinggi
Daun teh kering (teh hijau) sebanyak 7 g diseduh dengan air panas.
Biarkan selama 10 menit. Minum selagi hangat.
Catatan :
Keracunan kafeina kronis: Bila minum 5 cangkir teh setiap hari yang setara dengan 600 mg kafeina, lama kelamaan akan memperlihatkan tanda dan gejala seperti gangguan pencernaan makanan (dispepsia), Fasa lemah, gelisah, tremor, sukar tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, pusing (vertigo), bingung, berdebar, sesak napas, dan kadang sukar buang air besar.
Komposisi :
Sifat Kimiawi dan efek farmakologis :
Daun berbau aromatik dan sedikit pahit.


Kandungan Kimia :
Daun mengandung kafein (2 - 3%), theobromin, theofilin, tanin, xan-thine, adenine minyak asiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride. Tanin mengandung zat epigallocatechin galat, yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan. Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75 - 80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrall, 4%, kafein 2,5 - 4,5%, serat 27%, dan pektin 6%. Biji mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak. Kafein mempercepat pernapasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat dan aktivitas jantung.

Theofilin efek diuretik kuat, menstirnulir kerja jantung dan melebarkan pembuluh darah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot. Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan antloksidan polifenol pada teh mampu mernperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan trombosis, dan menghambat oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses atherosklerosis di pembuluh darah yang selanjutnya akan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 10 x dosis manusia (0,54 g 1200 gbb) pada tikus putih jantan yang diberi kuning telur (1,25 g/200 g bb/hari) dan sukrosa (1,25 g / 200 g bb / hari), memperlihatkan efek penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan berat badan yang ben-nakna dibandingkan dengan kontrol perlauan (p<0,05), namun tidak menunjukkan perbedaan kadar kolesterol HDL yang bermakna (Edwin Dirghantara, Jurusan Farmasi FMIPA Ul, 1994). 2. Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 25 x dosis manusia (1,35 g/200 g bb) yang diberikan per oral pada tikus normal yang diberi diet glukosa memperlihatkan efek hipoglikemik pada 1/2 jam dan 1 jam setelah perlakuan.

Sebagai pembanding dipakai tolbutamid (Aji Sutarmaji, Jurusan Fan-nasi FMIPA Ul, 1994). 3. Pemberian infus daun teh 2,5% - l ml dan 5% - l ml pada usus halus kelinci terpisah ada perbedaan frekuensi dan amplitude secara bermakna dibanding kontrol. Konsentrasi yang rneningkat, perbedaan semakin bermakna (Endyah Liestyartic, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1986).


Khasiat Teh Hitam
 Sumber : Apotik2000_Net-The TempoGroup Online Pharmacy.htm, 17/06/2005

Teh hitam ternyata bukan hanya berkhasiat untuk kesehatan,tapi juga bermanfaat untuk kecantikan.Jika dioleskan ke kulit,antioksidannya yang kuat,bersamaan dengan vitamin-vitamin E dan C memerangi radikal-radikal bebas,sejenis molekul reaktif yang antara lain menyebabkan penuaan dini.Teh juga merupakan astringent yang bisa membantu mengatasi mata sembap dan jerawat.Termasuk mengencangkan bibir, untuk perawatan kulit wajah,menghitamkan rambut dan lain-lain.Kandungan tanin-nya baik untuk menenangkan kulit yang terbakar sinar matahari. Berikut,beberapa tip memanfaatkan teh hitam untuk kecantikan.


Mata sembap/lingkaran hitam di bawah mata
Seduh 2 cangkir teh dengan menggunakan 2 kantong teh celup seperti biasa.Angkat kantong teh celup.Minum tehnya,simpan kantong tehnya dalam lemari pendingin.Sesudah dingin,gunakan untuk kompres mata. Letakkan masing-masing kantong teh celup di masing-masing mata sambil berbaring.Diamkan 10 sampai 20 menit.

Mengatasi Jerawat
Jika mengalami masalah jerawat,seduh 1 cangkir teh dengan 1 kantong teh celup seperti biasa.Angkat kantong teh celup celup.Diamkan sampai hangat.Kompreskan pada jerawat selama beberapa menit.Angkat kantong teh celup dan tak perlu membilas wajah lagi.

Melembabkan bibir
Teh hitam membantu bibir mempertahankan kelembapan dan tampak lebih halus.Caranya:seduh 1 cangkir teh dengan 1 kantong teh celup.Angkat kantong teh celup.Diamkan sampai menjadi hangat. Gunakan kantong teh celup untuk membersihkan bibir selama 5 menit.Jangan dibilas lagi.

Menghitamkan Rambut
Anjurkan ibu atau nenek kita agar menggunakan teh untuk menghitamkan rambut ternyata ada benarnya.Teh bukan hanya menghitamkan rambut,tapi juga menambah kilap dan highlight yang cantik.Caranya:seduh 2 cangkir teh kental.Biarkan dingin.Gunakan untuk membilas rambut yang sudah di-shampo dan dibilas bersih.

Catatan
Teh hitam yang terlalu kental dapat menyebabkan noda kecoklatan.


Teh Hitam Untuk Jantung, Teh Hijau Untuk Sehatkan Otak.
Sumber: [Kompas, 29 April 2006 ], Reported by Istadi, (Sabtu, 29 April 2006)

Menurut legenda kuno China, teh ditemukan secara kebetulan oleh Kaisar China Shen-Nung --bukan Shennong, sebagaimana ditulis Kompas (21/3)-- pada tahun 2737 SM. Konon, pada suatu perjalanan tugas luar, ketika anggota rombongannya sedang memasak air untuk minum, daun-daun dari semak-semak teh liar secara tak sengaja jatuh ke dalam air itu. Shen-Nung mendapati bahwa minuman tersebut nikmat rasanya. Kemudian, ia menganjurkan teh untuk obat gangguan ginjal, demam, infeksi dada, dan tumor, khususnya yang terjadi di seputar kepala. Anjuran Shen-Nung itu mungkin berlebihan, tetapi penelitian membuktikan, minuman yang paling digemari di dunia sesudah air minum ini dapat mencegah penyakit-penyakit kronis, antara lain batu ginjal, penyakit jantung, dan pikun.

Segera setelah dipetik, daun-daun teh diangkut ke tempat pengolahan untuk diproses dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan dari proses pengolahan yang dilaluinya menghasilkan perbedaan nyata dalam warna dan cita rasa dari teh yang siap diseduh. Namun, ada tiga produk dasar teh yang biasa dikonsumsi di dunia; teh hitam, teh oolong, dan teh hijau.

Teh hitam adalah teh berwarna hitam kecoklat-coklatan, bercita rasa "kaya", yang dihasilkan lewat proses fermentasi. Adapun teh hijau ialah teh berwarna hijau yang dihasilkan melalui proses pengukusan cepat untuk menghambat terjadinya perubahan warna daun dan terjadinya fermentasi.

Adapun teh oolong adalah teh yang agak menyerupai teh hitam dan teh hijau, yakni teh yang setengah difermentasi atau fermentasi dihentikan sebelum proses berlangsung sempurna. Teh tersebut berwarna coklat kehijau-hijauan dengan cita rasa lebih "kaya" dari teh hijau tetapi lebih "lembut" dari teh hitam.

Teh memasok beberapa zat gizi mikro (terutama fluor dan vitamin K) dan fitokimia, khususnya polifenol flavonoid, senyawa antioksidan yang banyak dijumpai dalam tanaman obat. Teh mengandung beberapa polifenol flavonoid, yaitu flavanol dan flavonol. Jenis teh, macam dan kandungan polifenol flavonoidnya. Teh juga mengandung asam-asam amino, terutama theanine. Riset memperlihatkan bahwa theanine dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dengan merangsang sel-sel T. Efek ini replicated dengan konsumsi teh yang lazim pada manusia (5-6 cangkir atau 1185-1422 ml per hari).

Walaupun terdapat bukti kuat bahwa teh melindungi dari kanker yang diinduksi secara kimia pada hewan percobaan, tetap belum jelas apakah minum teh menurunkan risiko kanker pada manusia. Namun, sejumlah studi lain menunjukkan, konsumsi teh dapat meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi risiko batu ginjal, mengurangi risiko kerusakan dan lubang-lubang pada gigi. Ekstrak teh hitam meningkatkan konsentrasi fluor di permukaan gigi dan menurunkan cariogenicity dari pola makan yang berkadar gula tinggi.

Kurangi penyakit jantung

Banyak penelitian epidemiologis yang sudah menguji hubungan antara minum teh dan risiko penyakit kardiovaskuler (penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah). Meta-analisis yang menggabungkan data dari 10 riset kohor prospektif dan tujuh studi kasus kontrol menyimpulkan, peningkatan dalam konsumsi teh tiga cangkir besar (710 ml) setiap hari berkaitan dengan penurunan 11 persen dalam risiko infark -- kematian jaringan karena gangguan perdarahan-- otot jantung. Penelitian enam tahun yang dilakukan pada laki-laki dan perempuan Belanda mendapati bahwa orang-orang yang minum tiga cangkir teh sehari memiliki risiko infark otot jantung secara signifikan lebih rendah daripada yang tidak mengonsumsi.
Riset tujuh tahun yang dilakukan terhadap perempuan Amerika Serikat menemukan, risiko kejadian-kejadian penyakit pembuluh darah secara signifikan lebih rendah pada sejumlah kecil perempuan peminum teh hitam empat cangkir teh tiap hari. Secara keseluruhan, data mutakhir membuktikan bahwa konsumsi teh hitam tiga cangkir atau lebih per hari dapat mengurangi risiko infark otot jantung secara moderat.

Turunkan kepikunan

Studi terbaru dilaporkan Kuriyama dan sembilan koleganya dalam American Journal of Clinical Nutrition Februari 2006, memperlihatkan bahwa teh

hijau dapat membantu mengurangi risiko demensia (kemunduran fungsi berpikir). Penelitian itu dilakukan terhadap 1.003 orang Jepang berumur 70 tahun ke atas. Para peneliti menemukan, orang-orang yang minum teh hijau dua cangkir (200 ml) atau lebih setiap hari mengalami lebih sedikit kemunduran fungsi berpikir dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi teh hijau lebih sedikit.

Polifenol teh hijau, khususnya EGCG, mungkin menjelaskan hal tersebut. Riset sebelumnya mendapati teh dan polifenol teh (terutama polifenol teh hijau) dapat beraktivitas melindungi saraf, yang dapat membantu memperbaiki penyakit-penyakit kemunduran saraf, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Selain berkhasiat antioksidan, EGCG mempunyai efek melindungi dan menyelamatkan saraf antara lain dengan meningkatkan aktivitas pertumbuhan neurite.
Sifat melindungi dari teh hijau di atas mungkin menjelaskan mengapa tak banyak orang-orang tua di Jepang yang menjadi pikun dibandingkan dengan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara.
Cara Menyeduh Teh
Agar manfaat kesehatan teh dapat diperoleh secara optimal, di samping jumlah yang diminum, cara menyeduh teh perlu pula diperhatikan.

Kandungan flavonol, khususnya kuersetin, teh hitam yang diseduh dari bahan teh celup (dibuat dari daun-daun teh yang lebih kecil atau telah hancur) umumnya lebih tinggi daripada teh hitam yang diseduh dari teh serpihan (dibuat dari dedaunan teh yang lebar-lepas).

Studi Hertog dan kawan-kawan menunjukkan, teh hitam yang diseduh dari teh celup 4-5 gram mengandung kuersetin 17-25 mg/l, sedangkan teh hitam yang diseduh dari teh serpihan mengandung kuersetin lebih rendah (10-13 mg/l).
Kadar flavonoid dalam teh oolong biasanya lebih rendah (5-13 mg/l) daripada kandungan flavonoid teh hitam. Adapun jumlah flavonoid yang dijumpai pada seduhan teh hijau sebanding dengan kadar rata-rata flavonoid yang ditemukan dalam teh hitam.
Flavonoid yang dihasilkan teh hitam agak lebih tinggi bila waktu penyeduhan diperpanjang hingga 10 menit, tetapi tidak meningkat lagi sesudah 10 menit.
Waktu penyeduhan teh selama 20 menit, sebagaimana lazim dilakukan di beberapa negara seperti Inggris, tak mengakibatkan peningkatan penting dalam kandungan flavonoid yang dihasilkan. Teh yang diseduh dengan menuang 500 ml air mendidih pada 5 gram daun teh—dengan lama penyeduhan lima menit—mengandung flavonoid-gabungan 30-40 mg/l.
Kendati sarat manfaat kesehatan, konsumsi teh kental dan lebih banyak dari jumlah itu dapat sedikit menimbulkan masalah, terutama untuk orang yang konsumsi zat besinya rendah. Ini karena, tanin yang terkandung dalam teh dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi berikatan dengan tanin membentuk ikatan kompleks yang tidak larut pada sistem pencernaan makanan. Akibatnya, zat besi tak dapat diserap oleh tubuh dan akan dikeluarkan via feses (tinja). Ini dapat menyebabkan timbulnya anemia karena kurang zat besi.
Bagi orang yang tak ada masalah dengan anemia gizi besi, minum teh jelas lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan mudaratnya. Penelitian modern yang dipaparkan di atas memperkuat pepatah kuno drinking tea each day will starve the doctor (minum teh setiap hari akan mengurangi kunjungan kita ke dokter).
Ada Apa Dengan Teh Hijau?

Kita tidak pernah berpikir kenapa setelah makan? biasanya kita selalu disuguhi minuman teh hangat. Mungkin karena memang rasanya klop, atau mungkin juga sudah membudaya. Yang jelas, secara ilmiah teh terbukti dapat membantu mencegah berbagai macam serangan penyakit.

Daun teh (Camellia sinensis) banyak tumbuh di daerah pegunungan yang beriklim sejuk, pada ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini berakar tunggang dengan banyak cabang, setinggi 4-8 meter. Daun teh berbentuk mangkuk panjang dengan gerigi halus pada pinggirannya. Daun teh yang berwarna hijau terlihat mendominasi perkebunannya yang identik dengan hamparan warna hijau di kaki pegunungan.
Bunga teh berwarna putih dengan serbuk sari berwarna kuning.
Tanaman teh ini akan diambil daunnya untuk diproses lebih lanjut baik untuk skala industri rumah tangga (home industry) atau juga skala industri besar menjadi bermacam minuman teh di pasaran. Konsumsi teh dimulai sejak 4.000 tahun yang lalu, dan diperkirakan lebih dari 2,5 juta ton berat kering teh diproduksi tiap tahunnya di seluruh dunia.
Berdasarkan proses fermentasinya, teh dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu teh hitam, teh oolong atau teh merah, teh hijau, dan teh putih. Teh hitam dihasilkan melalui proses fermentasi sempurna, teh merah melalui proses semi fermentasi, sedangkan teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi, demikian juga dengan teh putih.
Teh hijau, yang diproduksi dari daun teh yang diuapkan dan dikeringkan tanpa proses fermentasi, memiliki kandungan antioksidan lebih besar dibandingkan teh hitam maupun teh merah. Sedangkan teh putih diperoleh dengan proses yang sama seperti teh hijau, namun bagian daun teh yang diambil adalah tunas atau pucuk yang masih berbulu putih. Meskipun kandungan antioksidan dalam teh putih lebih banyak dibandingkan dengan teh hijau, tetapi teh hijau diketahui memiliki antioksidan alami, yaitu polifenol, yang dapat membantu menghalangi pertumbuhan sel kanker kulit.
Semua jenis teh, khususnya teh hijau, mengandung fluoride, yaitu suatu mineral yang dapat mencegah pertumbuhan karies pada gigi, mencegah radang gusi dan gigi berlubang. Berdasarkan hal itu, sering disarankan untuk selalu minum teh sehabis makan. Teh hijau juga mengandung vitamin C dosis tinggi dan vitamin lainnya dalam jumlah sedikit. Kandungan Mangan (Mn) yang terdapat pada teh hijau dapat membantu penguraian gula menjadi energi, sehingga dapat? membantu menjaga kadar gula dalam darah. Selain itu, teh hijau memiliki sejumlah senyawa kimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Perlu diketahui, teh hijau mengandung zat aktif berupa antioksidan alami. Hal ini membuat teh hijau yang dikonsumsi mampu melindungi sel-sel tubuh dari berbagai radikal bebas yang dapat menimbulkan kanker, penyumbatan pembuluh darah, dan gangguan jantung. Berdasarkan hasil riset di Erasmus University Medical School, Rotterdam , pembuluh darah aorta para panelist yang gemar meminum teh hijau ternyata memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kemungkinan terjadi serangan jantung koroner pada mereka yang gemar minum teh hijau.
Para ilmuwan di Jepang percaya bahwa antioksidan polifenol yang terdapat dalam teh hijau merupakan bahan yang sangat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan manusia, yaitu mampu mengurangi risiko penyakit jantung, mematikan sel tumor, dan menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, kanker usus, kanker prostat dan kanker kulit.
Beberapa hasil riset menyebutkan bahwa teh hijau sudah banyak dikenal sebagai obat bagi berbagai penyakit seperti kanker, stroke, penyakit kardiovaskular, keluhan gastrointestinal, perawatan gigi, perawatan kulit, mengurangi gula darah, mencegah arthritis, mencegah kerusakan hati, serta sebagai penurun berat badan. Selain itu, tingkat konsumsi teh hijau yang tinggi berimplikasi terhadap usia penduduk yang menjadi lebih panjang dan kondisi kesehatan yang lebih sehat.
Selain alkaloid dan kafein, teh hijau mengandung polifenol utama dalam daun teh, yaitu epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG). Selain itu terdapat juga asam galat, galokatekin galat (GCG), galokatekin (GC), katekin galat (CG), katekfn (C), asam amino, vitamin B, dan vitamin C.
EGCG merupakan katekin yang terdapat sekitar 10%-50% pada daun teh, dan merupakan katekin dengan aktivitas antioksidan paling kuat. Kebanyakan manfaat positif dari daun teh umumnya berasal dari EGCG yang terkandung di dalamnya.
Yang perlu diperhatikan adalah adanya kemungkinan kandungan tanin dalam teh mengikat zat besi yang kita makan. Akibatnya, dapat terjadi anemia defisiensi besi. Karenanya, bagi Anda yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, hendaknya berhati-hati untuk mengkonsumsi teh khususnya setelah makan.
Di luar masalah anemia, mungkin ada baiknya bila kita membiasakan diri untuk minum teh dimanapun kita berada, karena begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan minum teh. Silahkan mencoba dan dapatkan hasilnya.
Sepuluh Manfaat Teh Bagi Tubuh
Sumber: keluargasehat

Ada banyak alasan untuk menikmati secangkir teh. Entah itu di pagi hari, sore hari, atau kapanpun. Selain terasa nikmat, teh ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Berikut ini sepuluh manfaat teh:
1. Teh mengandung antioksidan
Antioksidan yang dimiliki teh memberikan perlindungan bagi tubuh anda dari penuaan ataupun efek dari polusi.

2. Teh mempunyai kafein yang lebih rendah dari kopi
Kopi biasanya mempunyai kafein 2 hingga 3 kali lipat lebih banyak dari teh. Secangkir kopi mengandung sekitar 135 mg kafein, sedangkan kafein di teh dengan ukuran yang sama, hanya terdapat kafein sebanyak 30-40 mg saja.

3. Mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke
Gumpalan dalam darah yang berasal dari kolesterol menyebabkan serangan jantung dan stroke. Teh dapat membantu melancarkan aliran darah dan membersihkannya. Sebuah penelitian di Belanda menemukan bahwa orang yang minum teh setidaknya 2 kali sehari 70% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami serangan jantung.

4. Teh melindungi tulang
Tidak hanya susu yang ditambahkan pada teh yang dapat memperkuat tulang Anda. Ada penelitian yang menemukan bahwa orang yang telah meminum teh lebih dari 10 tahun memiliki tulang yang kuat. Ini mungkin disebabkan oleh phytochemical yang terkandung di dalam teh.

5. Teh memberikan senyum yang indah
Bukan teh yang menyebabkan kerusakan gigi, namun gula yang dicampurkan di dalamnya yang mempunyai efek buruk pada gigi. Teh sendiri mengandung flouride yang menjauhkan plak dari gigi. Jadi, tambahkanlah teh tawar pada rutinitas Anda dalam menjaga gigi dan gusi.

6. Teh meningkatkan pertahanan tubuh
Meminum teh dapat membantu ketahanan tubuh Anda agar terhindar dari infeksi.

7. Teh melindungi tubuh dari kanker
Teh mengandung polyphenol, antioksidan yang ditemukan dalam teh, yang dapat melindungi tubuh dari kanker.

8. Teh dapat menjaga tubuh tidak kekurangan cairan
Selama ini minuman yang mengandung kafein dianggap tak dapat dikategorikan dalam minuman yang memberi kontribusi cairan bagi tubuh. Namun para peneliti ternyata menemukan bahwa minuman berkafein dapat memberikan kontribusi cairan yang sama dengan minuman lain.

9. Teh bebas kalori
Teh tidak mengandung kalori, kecuali jika ditambahkan pemanis atau susu. Mengkonsumsi 250 kalori lebih rendah per harinya akan dapat menurunkan berat badan sebanyak kurang lebih 1/2 kg per minggunya.

10. Teh meningkatkan metabolisme tubuh
Teh, terutama teh hijau, dapat meningkatkan metabolisme tubuh anda. Anda dapat membakar sekitar 70-80 kalori tambahan hanya dengan meminum 5 cangkir teh hijau setiap harinya.
Jadi, bila ingin minuman yang menyegarkan sekaligus menyehatkan, ganti saja kebiasaan minum kopi anda dengan minum teh.(fis)

TEH  HIJAU  dan  PAYUDARA

Mungkin sebagian besar wanita telah mendengar khasiat teh hijau untuk kesehatan payudaranya. Namun, barangkali sebagian masih meragukan kebenarannya. Kini keraguan tersebut telah terjawab. Senyawa yang terkandung dalam teh hijau memang dapat melindungi payudara dari serangan kanker.  Hal itu terungkap dari studi awal yang dilakukan oleh beberapa peneliti Amerika Serikat. Dalam percobaan itu, mereka memberikan seduhan teh hijau kepada beberapa tikus, sedangkan yang lainnya hanya memperoleh air biasa.

Ternyata, tikus yang meminum teh hijau mendapat manfaat yang menggembirakan. Ukuran tumor payudaranya makin mengecil dan keganasannya pun berkurang dibanding tikus yang hanya meminum air biasa. Selain itu, tumor tikus yang meminum teh kemudian tumbuh lebih lambat dan tidak lagi menyerang sel-sel yang sehat.
Tentu saja, temuan ini makin memperkuat dugaan bahwa teh sangat bermanfaat bagi kesehatan payudara wanita. Soalnya, berdasarkan pengamatan sejauh ini di negara-negara yang rajin mengkonsumsi teh hijau setiap hari, tingkat kanker payudara wanitanya sangat rendah. Bagi mereka, teh dianggap sebagai salah satu makanan sehat.
Selain itu, peneliti utamanya, Dr. Gail Sonenshein, bahkan mengatakan bahwa teh sama sekali tidak mempunyai efek samping yang merugikan.
Karena itu, orang tidak perlu takut mengkonsumsi tiga hingga lima cangkir teh per hari. Tidak ada masalah apabila orang rajin minum teh hijau sebagai langkah pencegahan.
Dosen biokimia dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston ini menambahkan, teh hijau terutama dapat mencegah kanker payudara yang diakibatkan oleh faktor lingkungan. Namun, ia menganjurkan agar pasien yang sedang menjalani radiasi atau kemoterapi kanker payudara perlu konsultasi dengan dokter sebelum ia mencoba minum banyak teh.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Cellular Biochemistry edisi Juli 2001 tersebut, kandungan senyawa polifenol yang sangat banyak dalam teh tersebut berperan sebagai pelindung terhadap kanker. Polifenol tergolong dalam antioksidan yang sangat ampuh. Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab kanker tersebut.
Radikal bebas sendiri terbentuk secara alami dalam tubuh. Molekul ini dapat merusak sel-sel manusia. Orang menduga bahwa molekul inilah salah satu penyebab kanker, termasuk berbagai jenis penyakit lain seperti penyakit jantung dan penuaan.
Menurut studi tersebut, daun teh hijau yang telah dikeringkan terdiri dari 40% polifenol. Selain dapat memerangi kanker payudara, zat ini juga diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, dubur, hati, dan pankreas.***
T E H , Terbukti secara ilmiah sebagai cara terbaik dan alami untuk meraih kesehatan
Sumber : Liplet Teh kerjasama PTPN VIII, PPTK Gambung dan ATI
Teh dan Penelitian
Pada tahun 1962, Organisasi kesehatan Dunia ( WHO) di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan adanya peningkatan kasus kerusakan gigi, penyakit pada sistem pencernaan dan kropos pada tulang manusia yang disebabkan oleh kurang tersedianya sumber air bersih, serta akibat peningkatan konsumsi bahan pengawet dan gula. Berdasarkan laporan tersebut PBBB melakukan program penambahan klorin dan flour pada air bersih.
Program tersebut telah membuahkan hasil di kota besar negara maju yang memiliki teknologi air bersih, namun belum menyentuh masyarakat yang hidup di kota-kota kecil negara berkembang.
Teh memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan klorin dan flour. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh disamping sebagai bahan minuman, sifat antiseptik dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi, tenggorokan, menjaga keseimbangan mikroflora sistem pencernaan dan meningkatkan penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang.
Pada dekade 70-an dan 80-an, dunia diguncang oleh laporan adanya peningkatan drastis kasus penyakit jantung dan kanker, sebesar 3-5% per tahun. Berbagai negara mengalokasikan dana yang sangat besar untuk penelitian terhadap semua kasus tersebut. Baru pada awal dekade 90-an, peneliti menemukan bahwa teh merupakan minuman karsinogen yang sangat efektif untuk mengurangi risiko kejangkitan dan menghambat pertumbuhan kanker.
Dengan ditemukannya berbagai khasiat yang terkandung pada teh maka pada akhir dekade 90-an, PBB memberi bantuan kepada 30 negara penghasil teh untuk melakukan program promosi teh dalam rangka meningkatkan konsumsi teh dunia. Di Indonesia program ini dilakukan di kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur.
Jenis polifenol pada teh yang telah teridentifikasi dan tingkat kandungan rata-rata adalah
1. Katekin, antara                  :   63 -  210  mg%
2. Flavanol, antara                :   14  -    21  mg%
3. Tearubigin, antara             :     0  -   28   mg%
4. Polifenol lainnya antara     : 266  - 273   mg%
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung - Jawa Barat Indonesia menunjukkan bahwa kandungan polifenol pada teh Indonesia yang merupakan komponen aktif untuk kesehatan ± 1,34 kali lebih tinggi dibanding teh dari negara lainKatekin merupakan senyawa polifenol utama pada teh sebesar 90% dari total kandungan polifenol. Rata-rata kandungan katekin pada teh Indonesia berkisar antara 7,02 - 11,60% b.k., sedangkan pada negara lain berkisar antara 5,06 - 7,47 b.k.
Teh selain mengandung polifenol hingga 25-35%, juga mengandung komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain : metilxantin, asam amino, peptides, karbonhidrat, vitamin (C,E dan K), karotenoid, mineral seperti kalium, magnesium, mangan, fluor, zinc, selenium, copper, iron, calcium, serta metilxantin dan alkaloid lain.
Kemampuan pencegahan dari polifenol teh
a. Anti oksidan
  – Mencegah pembentukan radikal (bebas) oksigen dalam tubuh
  – Melindungi lemak dalam plasama darah
  – Melindungi kerusakan minyak dan lemak makan, dapat digunakan sebagai pewarna alami
b. Anti radiasi
c. Anti mutasi gen
d. Anti tumor
  – Menekan pertumbuhan sel tumor
  – Menekan pemrosesan bentuk tumor
  – Menekan kanker payudara yang tumbuh spontan
e. Menghambat aktivitas enzim : beberapa enzim yang terbukti dihambat adalah :
  – Enzim angiotensin I
  – Amilase, Sukrase dan maltase
  – Enzim glucosy I transferase pada mutan streptokokus
  – Enzim pemacu HIV
  – Enzim tyrosinase
f. Anti peningkatan kolestrol
g. Anti peningkatan tekanan darah
h. Anti peningkatan kadar gula darah
i. Anti koreng
j. Anti bakteri
  – Bakteri patogen pada makanan
  – Bakteri fitopatogen tanaman
  – Bakteri kariogenik
  – Menetralkan racun bakteri
k. Anti virus
  – Virus mosaik tanaman tembakau
  – Virus influensa
  – Virus papiloma pada manusia
l. Deodoran (penghilang bau)
  – Trimethy amina
  – Methy mercaptan
  – Formaldehyade
  – Pembasmi hama golongan hewan lemah

Teh Hijau Cegah Disfungsi Ereksi?

KEMAMPUAN ereksi sering kali dijadikan ukuran kejantanan kaum pria. Terjadinya disfungsi (gangguan) ereksi (DE) bukan saja membuat kaum pria resah, tapi juga bisa stres dan kehilangan kepercayaan diri. Tidaklah mengherankan jika berbagai upaya dilakukan demi tetap terjaganya "kesinambungan" ereksi, meski untuk itu dibutuhkan biaya besar.
Disfungsi ereksi (DE) alias gangguan keperkasaan pada pria--orang lebih familiar menyebutnya impotensi--adalah ketakmampuan alat vital mencapai ereksi atau mempertahankannya untuk berhubungan seks yang memuaskan. Jika dilihat dari jangka waktu, sebuah gangguan disebut DE jika setidaknya telah berlangsung tiga bulan. Kekerapan DE untuk pria berumur 40 tahun dialami 5 persen, sedangkan pria berusia 70-an tahun mencapai 15 persen. Khusus di Indonesia, kasus DE dialami sekira 10 persen pria menikah.
Ereksi biasanya berawal dari rangsangan seksual, enzim neuronal nitric oxide (NO), dilepaskan pada ujung syaraf. DE disebabkan gangguan organik dan gangguan psikogenik, atau dua-duanya. Kendati DE sejauh ini dinyatakan bukan kondisi berbahaya bagi kesehatan, namun nyatanya dapat memengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari, interaksi sosial, rasa sehat, serta kualitas hidup seseorang, terutama perasaan kurang percaya diri atau minder.
Namun, bagi para penggemar teh, khususnya teh hijau, sepertinya ada kabar gembira berkaitan dengan gangguan DE. Sebuah penelitian yang dilakukan Dr. H. Arifin Gunawijaya, M.S., staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Trisaksi Jakarta, memperlihatkan adanya khasiat teh dalam membantu menyembuhkan DE.
Arifin yang mengambil jenjang pendidikan S-2 di Universitas Indonesia, melakukan penelitian mengenai sisi positif teh hijau sejak tahun 1988.
Ia menemukan zat dalam bentuk polifenol pada teh hijau yang mampu meningkatkan kemampuan ereksi. Zat tersebut mampu merangsang fungsi endotel pada tubuh pria sehingga menambah kemampuan ereksi.
Menurut Arifin, antioksidan yang terdapat pada polifenol teh hijau, dapat menetralkan, mengurangi bahkan membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Polifenol teh mempunyai efek antioksidan lebih besar dari vitamin C (100 kali) dan 25 kali dari vitamin E. "Teh hijau mengandung 30-40 persen polifenol, sedangkan teh hitam hanya 3-10 persen polifenol. Secangkir teh hijau mengandung 50-150 mg polifenol, dengan decaifeinated 60-69 persen polifenol total," kata Arifin. Teh hijau macam apa yang berkhasiat demikian?
Menurut Arifin, sejauh ini secara umum semua jenis teh hijau memiliki khasiat yang sama. Konsumsinya mulai dalam bentuk setengah jadi dari pabrik, teh celup, sampai teh siap minum dalam kemasan botol dan kotak yang saat ini banyak beredar di pasaran. Namun demikian, pemakaian teh hijau untuk anak-anak belum ada penelitian. Sedangkan untuk dewasa dapat diperoleh melalui tiga cangkir teh hijau per hari (3gram teh, 240-320 gram polifenol atau 300-400 gram miligram ekstrak teh hijau/hari. Lain halnya untuk wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari minum teh hijau.
Manfaat lainnya dari polifenol dalam teh hijau, tambah Arifin, adalah mampu menurunkan kolesterol tinggi, yang juga menjadi salah satu penyebab gangguan ereksi. Selain itu, mampu membuat seseorang tak cepat lapar, yang menjadi salah satu perangsang aktivitas.
Namun perlu diingat, kafein dalam teh dan kopi dapat membuat orang gelisah, susah tidur, jantung berdebar, dan pusing. Jika berlebihan, bisa kram perut, mual, muntah, sakit kepala, dan nafsu makan hilang. Jika ada gejala ini, segera hubungi dokter atau petugas kesehatan.
Tingkatkan promosi
Hanya, manfaat mengonsumsi teh hijau masih belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Ini tak terlepas dari perbedaan kultur konsumen di negara kita yang lebih banyak menyukai teh berkualitas ala kadarnya berharga murah, atau jenis dari teh hitam.
Padahal di berbagai negara lain, misalnya Malaysia, India, Jepang, dan Cina, produk teh hijau sudah sejak lama dikenal para konsumen negaranya. "Tak heran, manfaat dari teh hijau bagi kesehatan pun lebih mudah diketahui konsumen di negara-negara bersangkutan. Kampanye penggunaan teh hijau bagi kesehatan, juga sebagai salah satu cara efektif yang dilakukan di banyak negara yang berorientasi kembali ke alam," ujarnya.
Keterangan serupa dilontarkan pengurus Pokja Pusat Pengembangan Komoditas Teh Jabar, Imron Rosyadi. Disebutkan, sejauh ini pun masih banyak kekurangtahuan konsumen umum atas sejauh mana kualitas teh hijau yang bagus atau tidak. Menurut dia, banyak konsumen yang menyangka, teh hijau yang baik adalah yang berwarna kecokelat-cokelatan. Ini tak terlepas dari kultur konsumen lokal atas masih tingginya selera atas teh hitam dan teh berkualitas seadanya.
Tak heran, selera dan kualitas teh di Indonesia masih sering disamaratakan dan dinilai tak berbeda jauh, termasuk dalam urusan khasiatnya.
Bahkan, pabrikan dalam mengolah tehnya banyak yang ikut-ikutan membuat produknya agak kecokelat-cokelatan dengan harapan lebih diterima selera konsumen pasar lokal.
"Teh hijau berkualitas bagus secara kasat mata sudah jelas, yaitu berwarna hijau bening. Standar kualitas ini sifatnya menyeluruh, baik produk lokal maupun impor, berikut pula dengan berbagai jenisnya," ujar Imron.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo), Nana Subarna, mengatakan, ada situasi yang juga memengaruhi secara psikis dan kultur mengapa selera atas teh hijau belum sebesar teh hijau. Ini terkesan konyol, namun nyatanya memengaruhi daya serap dan konsumsi teh hijau secara umum di Indonesia.
Semakin banyaknya masyarakat yang mengetahui khasiat teh hijau bagi kesehatan, diharapkan pula berdampak positif bagi perekonomian masyarakat daerahnya sendiri. Apalagi, produk teh hijau selama ini mayoritas diproduksi para petani teh di Jabar, walau belakangan industri besar pun tertarik memproduksi dalam bentuk kemasan.
Hanya, menurut Nana, ini pun harus disertai upaya mengubah kultur awam dan tingkat apresiasi terhadap produk teh. Langkah meningkatkan gengsi teh hijau, bukan sekadar urusan bisnis, namun juga upaya sosialisasi tentang manfaat teh bagi konsumen. Salah satu upaya promosi itu dalam bentuk Festival Teh Indonesia 2006, yang akan digelar di Ciwalk Bandung, 8-10 Desember.
Menurut Nana, dalam festival tersebut akan dibahas dan didiiskusikan mengenai seberapa jauh khasiat teh hijau bagi kesehatan. "Masih banyak orang awam beranggapan, minum teh yang kurang pekat dan berwarna hijau bening, dianggap teh murahan dan yang menyuguhkan dianggap pelit.
Padahal, yang disuguhkan adalah teh berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan," katanya. (Kodar S/"PR")***

Teh Hijau untuk Terapi Jerawat       


                Teh hijau telah lama bermanfaat dalam pengobatan Cina tradisional, antara lain untuk pengobatan jerawat. Alasan utama bahwa teh hijau efektif untuk terapi jerawat adalah karena teh hijau sangat kaya antioksidan terutama epigallocatechin gallate dengan aktivitas antioksidan 200 kali lebih kuat dibanding vitamin E dalam melawan radikal bebas.
Selain dapat melawan bakteri, penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi kemerahan, inflamasi, dan aktivitas hormon.
Oleh karena itu teh hijau dapat mempercepat penyembuhan dan membantu mencegah timbulnya jerawat, yang sering disebabkan oleh perubahan aktivitas hormonal.
Untuk terapi jerawat, teh hijau dapat diminum, dapat pula berupa pil (ekstrak teh hijau), atau dalam sediaan krim topikal. Selain itu, dengan menempatkan sekantong teh hangat pada lesi jerawat di wajah, dapat menarik keluar toksin dan memicu penyembuhan lebih cepat.
Sejauh ini, metode yang paling populer adalah dengan meminum teh hijau. Namun jika penggunaan teh hijau dimaksudkan untuk terapi jerawat, maka dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Untuk hasil yang dramatis, banyak regimen yang merekomendasikan minum sebanyak 8 gelas teh hijau setiap hari sampai kulit bersih. Paling efektif jika minuman teh hijaunya baru dibuat dan bebas gula. Pengawet dan gula akan menetralisir banyak manfaat dari teh hijau.
Sebagai pil, teh hijau mirip dengan vitamin untuk jerawat yang berfokus pada detoksifikasi kulit melalui aktivitas antioksidan. Kelemahannya, cara ini tidak bekerja sebaik teh hijau yang diminum karena nutrisi lebih banyak diserap dengan mudah bila berbentuk cairan dibanding pil.
Menurut hasil studi saat ini yang dipresentasikan oleh Dr. Jennifer Gan-Wong dalam pertemuan tahunan the American Academy of Dermatology 2003, suatu krim topikal dengan ekstrak teh hijau 3% memberikan hasil yang sama dengan larutan yang mengandung benzoil peroksida 4%.
Studi tersebut dilakukan secara acak dan buta ganda terhadap 108 subyek yang dibagi menjadi 2 kelompok di mana satu kelompok mendapat krim benzoil peroxide 2 kali sehari selama 12 minggu dan kelompok yang lain mendapat krim ekstrak teh hijau 2 kali sehari selama 12 minggu juga.
Kemudian dilakukan pemeriksaan dan pengambilan foto oleh dokter kulit setiap minggu.(kit/kalbefarma)
Teh Bisa Cegah Penyakit Degeneratif
Sumber : http://www.mediaindo.co.id, Rabu, 18 Agustus, 2004 oleh: gmakro
Gizi.net - Menurut Prof Dr Ali Khomsan, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB), teh berasal dari bahasa China, yaitu tay. Bangsa China mengenal teh sejak 2700 SM kemudian orang Jepang mulai mengembangkan penanaman teh sejak 800 M serta menjadikannya sebagai bagian tradisi sosial dan agama.
Tanaman teh dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1500 mm. ''Tanaman teh memerlukan kelembaban tinggi dengan temperatur udara 13-29,5 derajat C sehingga tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi dan pegunungan berhawa sejuk.''
Pendapat yang sama datang dari dr Ekky M Rahardja MS, spesialis gizi medis RS Graha Medika.
''Masyarakat China, Himalaya, ataupun Tibet memiliki kebiasaan atau tradisi minum teh setiap hari. Budaya ini juga terdapat di Jepang. Manfaat teh memang cukup banyak dan aman dikonsumsi,'' kata Ekky.
Sepanjang tahun, lanjutnya, tidak pernah ada laporan orang keracunan teh.
Ali menjelaskan terdapat beberapa jenis teh, antara lain teh hijau dan teh hitam. Teh hijau adalah teh berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya mengalami pemanasan dengan uap air untuk menonaktifkan enzim-enzim yang terdapat dalam daun teh, kemudian digulung dan dikeringkan.
Minuman teh hijau berwarna kuning hijau dan terasa lebih sepat dibandingkan dengan teh hitam. ''Teh hijau identik dengan simbol minuman kesehatan. Teh hijau bermanfaat untuk menyegarkan tubuh karena kaya vitamin C dan vitamin B terutama tiamin sekitar 150-600 mg dan riboflavin sebanyak 1,3-1,7 mg.''
Sedangkan teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. ''Teh hitam disebut juga teh fermentasi dan sebagian besar hampir 98% teh yang beredar di pasaran adalah teh hitam.''
Daun teh, kata Ali, memiliki susunan kimia yang spesifik. Komposisi ini akan memengaruhi mutu teh yang dihasilkan karena terjadinya reaksi-reaksi selama proses pengolahan berlangsung.
Menurut Ekky, sebetulnya di balik pucuk daun teh ini banyak manfaat yang bisa diambil. ''Kalau dari segi gizi untuk 100 gram teh mengandung sekitar 7% hidrat arang. Dan setiap hari orang tidak mengonsumsi teh sebanyak itu. Biasanya hanya satu cangkir atau satu gelas saja. Jadi porsinya kurang dari 100 gram.''
Kelebihan dari teh, kata Ekky lagi, adalah kandungan antioksidan berupa zat katekin cukup tinggi. ''Terutama pada teh hijau kandungan katekin cukup tinggi dibandingkan dengan teh hitam atau teh cokelat, karena teh hijau tidak melalui proses fermentasi.''
Daun teh mengandung tiga komponen penting yang memengaruhi mutu minuman, yaitu kafein yang memberikan efek stimulan, tannin memberi kekuatan rasa (ketir) dan polifenol yang memiliki khasiat kesehatan.
''Polifenol adalah antioksidan yang kekuatannya 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E,'' kata Prof Ali.
Polifenol juga bermanfaat untuk mencegah radikal bebas yang merusak DNA dan menghentikan perkembangbiakan sel-sel liar (kanker). ''Untuk mengambil khasiat antioksidan dari teh dianjurkan agar kita menyeduh teh dalam air hangat selama tiga menit.''
Tannin dalam teh yang menimbulkan rasa agak sepat diketahui dapat menghambat penyerapan mineral besi. Itulah sebabnya wanita hamil dianjurkan untuk tidak terlalu sering minum teh guna menghindari risiko anemia (kurang darah).
Bahkan anjuran yang ekstrem, kata Prof Ali, menyarankan agar kita jangan minum teh sehabis makan karena menu lengkap kaya vitamin, mineral, dan protein tidak akan terserap oleh tubuh secara baik apabila dihambat oleh kehadiran teh. Pola minum teh sehabis makan banyak sekali dijumpai pada tradisi masyarakat Sunda.
''Sebaiknya kita sikapi minum teh sehabis makan dengan proporsional. Kalau teh tidak terlalu kental, dampaknya negatif terhadap gangguan penyerapan gizi tidak terlalu besar.''
Baik untuk jantung
Lebih lanjut, Ekky menyarankan bagi penderita kekurangan zat besi tidak dianjurkan minum teh terlalu banyak. ''Walaupun kadar tannin tidak besar, kalau minum teh terlalu berlebihan, bisa menghambat atau merusak zat besi di dalam tubuh.''
Teh juga mengandung katekin tinggi. Aktivitas polifenol maupun katekin sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas dapat mengurangi kerusakan sel sehingga proses penuaan menjadi lebih lambat.
''Orang tua zaman dulu sering menganjurkan agar kita tiap pagi selalu mencuci muka dengan air teh yang telah direndam semalam (teh wayu).
Peresapan air teh melalui pori-pori wajah kita diyakini akan membuat kulit muka selalu kelihatan kencang dan bersinar sehingga memberi kesan awet muda,'' kata Ali.
Teh adalah minuman pengulur usia. Studi di Norwegia menunjukkan bahwa mereka yang rajin minum teh minimal secangkir sehari akan dapat menekan
angka kematian. Penelitian lainnya dengan subjek manusia usia lanjut (manula) di Belanda menghasilkan temuan bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung menurun seiring dengan kebiasaan minum teh.
Hal ini juga telah dibuktikan sendiri pada masyarakat China yang memiliki usia lebih dari 100 tahun. ''Di Indonesia usia 50 tahun meninggal dianggap biasa. Apalagi meninggalnya karena penyakit degeneratif. Teh merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit degenaratif,'' kata Ekky.
Teh memang bermanfaat buat kesehatan karena mekanisme kerjanya menghambat penumpukan plak di arteri sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Para peminum teh juga mempunyai arteri yang lebih muda dan kurang rusak. Arteri yang rapuh akan mempermudah penumpukan kolestrol yang menyumbat pembuluh darah.
Oleh sebab itu, lanjut Ekky, sering kali orang minum teh untuk menurunkan kolestrol di dalam tubuh, dan ada kaitannya dengan fungsi sebagai pelangsing tubuh.
''Karena teh sendiri mengandung zat untuk menghambat penumpukan kolestrol dan mengurangi lemak jahat di dalam darah. Lebih dianjurkan bila minum teh jangan dicampur dengan gula. Karena gula akan menghambat bahan aktif di dalam teh tersebut.''
Teh juga akan menetralisasi nitrosamin (penghancur sel) yang berasal dari daging olahan yang diawetkan dan menangkal HCA (amina heterosiklik).
''Bila kita memasak daging, terbentuklah senyawa HCA. HCA adalah zat penyebab mutasi yang dapat merangsang munculnya radikal bebas dan secara luas merusak DNA sel-sel tubuh manusia,'' kata Ali lagi.
Berbagai percobaan pada binatang menunjukkan HCA mengakibatkan kanker usus besar, payudara, pankreas, hati, dan kandung kemih.
HCA disinyalir bertanggung jawab terhadap meningkatnya insiden kanker payudara dan usus besar pada wanita di Amerika. Kekuatan antioksidan pada teh akan mencegah efek buruk HCA.
Teh adalah sup kimiawi yang kaya antioksidan. Kegiatan antioksidan dalam darah para peminum teh meningkat 41-48% setelah 30 menit minum teh hijau dan setelah 50 menit minum teh hitam.
Manfaat teh sebagai sumber antioksidan barangkali sama besarnya dengan khasiat anggur merah. Segelas anggur merah mengandung katekin 300 mg, secangkir teh hijau mempunyai kadar katekin 375 mg dan teh hitam 210 mg. Sisi baik minum teh dibandingkan minum anggur adalah kita mendapatkan antioksidan tanpa harus minum alkohol.
Oleh sebab itu, kata Ekky, di Prancis kecenderungan orang menderita kanker atau penyakit degeneratif lainnya kecil karena kebiasaan minum anggur.
''Buah anggur pun baik untuk antioksidan apalagi bijinya juga dimakan karena mengandung antioksidan. Tetapi di Indonesia teh jauh lebih terjangkau masyarakat dibandingkan minuman anggur.''
Minum teh secangkir dua cangkir sehari kiranya memadai untuk mendapatkan manfaat positif antioksidan. Menurut Ali, sebuah studi di Shanghai, China, membuktikan teh memberikan perlindungan terhadap munculnya kanker esophageal.
''Manfaat ini akan lebih besar lagi apabila kita bukan perokok dan bukan peminum minuman keras. Disarankan agar kita menghindari minum teh panas karena tindakan ini justru mendorong timbulnya kanker kerongkongan.''
Lebih lanjut ia menjelaskan teh yang panas dapat melepuhkan dinding esophagus dan menciptakan luka sehingga kita rentan terhadap kanker.
Senyawa-senyawa dalam teh juga mampu melawan kegiatan bakteri tertentu yang menyebabkan kerusakan jaringan gusi dan tanggalnya gusi. Bakteri streptokokus mutans yang menyebabkan pembusukan gigi.
Untuk itu, Ekky menyarankan dalam minum teh sebaiknya tidak langsung ditelan. ''Melainkan saat minum teh langsung kumur-kumur sebentar kemudian ditelan. Karena teh juga mengandung flouride seperti halnya pasta gigi yang berfungsi untuk kesehatan gigi dan gusi.'' (Nda/V-1)
Teh, Tak Selalu Berkhasiat!
KapanLagi.com - Teh memang dapat memberikan manfaat bagi para peminumnya, tetapi ada juga beberapa orang tertentu yang dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi teh terlalu banyak karena bisa menjadi bumerang bagi kesehatannya. Orang-orang tersebut adalah:

1. Ginjal terganggu
Pasien yang fungsi ginjalnya tidak baik dan tak dapat menahan kencing atau inkontinensia karena teh berfungsi melancarkan pembuangan air kemih. Banyak minum teh mengganggu fungsi ginjal, sehingga akan semakin memberatkan penyakit pasien tersebut.

2. Wanita hamil
Wanita yang sedang hamil membutuhkan berbagi macam gizi untuk menyuplai kebutuhan metabolisme tubuhnya dan juga janin dalam kandungannya.
Kalau ia terlalu banyak minum teh, maka zat tanin atau samak dalam teh dapat bersenyawa dengan zat besi dalam makanan yang dikonsumsinya menjadi semacam kompon yang tidak diserap oleh tubuh.
Ini selain dapat mengakibatkan anemia dan kekurangan zat besi pada wanita hamil, juga dapat mengakibatkan janin dalam kandungan menjadi kekurangan zat besi bawaan. Sehingga setelah lahir bayi juga akan menderita anemia dan kekurangan zat besi.

3. Ibu menyusui
Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak minum teh kental. Hal ini karena salah satu dari racun dalam teh (kafein) bisa mempengaruhi pengeluaran air susu, sehingga ASI menjadi berkurang, selain itu kafein juga bisa masuk kedalam tubuh bayi melalui air susu yang dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang, sehingga bayi akan menangis tak henti2nya.

4. Demam
Untuk orang yang sedang menderita demam, minum teh bukannya dapat menurunkan suhu badannya tetapi justru akan meningkatkan suhu panas tubuhnya. Hal ini dikarenakan theophyline yang terkandung dalam teh dapat meninggikan suhu badan, bahkan membuat fungsi obat penurun suhu badan menjadi hilang atau berkurang.

5. Lemah saraf dan insomnia
Para penderita penyakit ini sebaiknya tidak minum teh karena hanya akan semakin memperparah penyakitnya. Hal ini disebabkan kandungan kafein dalam teh dapat mengakibatkan bergairahnya sistem saraf dan menaikkan metabolisme dasar, sehingga akan membuat semakin sulit tidur dan merasa gelisah.

6. Penderita kurang darah
Zat besi dalam makanan memasuki saluran pencernaan dalam bentuk feros hidrosida koloid. Zat besi dalam bentuk koloid ini tidak dapat diserap tubuh secara langsung. Ia harus melalui peran getah lambung barulah dapat diserap melalui tubuh.
Asam tanat dalam teh sangat mudah bersenyawa dengan zat besi dan membentuk asam tanat feros larut yang merintangi penyerapan zat besi. Bila tubuh orang yang kurang darah kekurangan zat besi. Bila tubuh orang yang kurang darah kekurangan zat besi, hemoglobin sintetis dalam tubuh bisa berkurang, dan penyakitnya bisa bertambah parah.

7. Sembelit
Mereka pantang minum teh kental karena asam tanat dalam teh mempunyai peran astringen, yaitu melemahkan penggeliangan saluran usus. Bila mereka nekat minum teh kental maka penyakitnya akan semakin bertambah parah.

8. Anak-anak
Minum teh tidak terlalu baik untuk anak-anak, hal ini dikarenakan setelah minum teh anak-anak akan mudah terangsang semangatnya, nafsu makannya menurun, selaput lendir saluran pencernaan menyusut sehingga mempengaruhi pencernaan makanan dan penyerapannya.
Asam tanat dalam teh juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B dan zat besi dalam makanan sehingga mengakibatkan menurunnya hemoglobin dan menyusutnya volume eritrosit, yang akan berakibat mudah terserang anemia atau kurang darah.


9. Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dan mengidap jantung
Teh memang dapat membantu melindungi jantung tapi bagi yang telah terlanjur menderita penyakit jantung merek harus menghindari minum teh kental, karena kadar kafein dalam teh bisa merangsang orang dan menaikkan tekanan darahnya. Bila mereka tetap minum teh maka jantungnya akan berdetak cepat, merasa sangat gelisah bahkan mengalami arrhythmia atau tidak adanya irama jantung.
Setelah mengetahui beberapa sebab mereka pantang minum teh tentunya akan menjadi perhatian bagi kita. Walaupun teh juga mempunyai manfaat bagi kesehatan tapi efek kesehatan teh lebih bersifat sebagai preventif. Dan itupun akan berarti jika teh diminum secara teratur dan dengan takaran yang tepat. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://joglio.blogspot.com/2012/05/khasiat-teh-secara-lengkap.html#.US9yO6LFGLB

No comments:

Post a Comment