Monday, October 13, 2014

Cara Membuat Icon Burung Terbang Twitter



 cara membuat icon burung twitter di blog


              Cara Membuat "Icon Burung Twitter" Terbang Di Blog...................mungkin sebelumnya banyak sekali blog-blog lain yang pernah membahas tentang arikel yang sejenis.Dan sebenarnya memang banyak sih yang menulis tentang artikel tentang burung twitter terbang di blog.Namun,di sini saya hanya ingin mengingatkan kepada sobat blogger tentang cara membuat burung twitter terbang di blog.Dan bagi sobat yang belum tahu,semoga artikel ini bisa membantu sobat dalam prosesnya.

Dalam pembuatannya,sebenarnya sama saja dengan cara memasang widget di blog pada umumnya.Namun bedanya sobat harus mempunyai sebuah akun twitter dulu untuk bisa mempercantik blognya dengan icon burung twitter yang terbang di blog.Bagaimana?????.....sudah siap untuk memulai?
Untuk membuatnya silahkan sobat ikuti langkah-langkah di bawah ini:
·                     Login ke Blogger
·                     Klik Tata Letak
·                     Klik Add Gadget atau Tambah Gadget
·                     Pilih opsi HTML/JavaScript
·                     Copy dan Paste kode di bawah ini ke dalamnya

<!-- floating twitter Bird -->
<script type="text/javascript" src="http://bloggerpeer.googlecode.com/files/tripleflap.js"></script>
<script type="text/javascript">
var birdSprite="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhp3uTVy5zwnFpMMIbEFnwxzSD3So-YNXqmK6659LwgjO0c6bDIe6NnyOV0lS0gGiCXS-F7j_AR9pDO68KjuoaFhoB4McHlEg_ge8dgx92pDqiQBUF0oLeW2g6vqoX7j4tzgcCPwXfl8Q/s1600/burung+twitter+terbang.png";
var targetElems=new Array("img","hr","table","td","div","input","textarea","button","select","ul","ol","li","h1","h2","h3","h4","p","code","object","a","b","strong","span");
var twitterAccount = "http://twitter.com/Username";
var tweetThisText = "Twitter - UserID http://bloggerpeer.blogspot.com/";
tripleflapInit();
</script>
·                     Ganti tulisan Username dengan nama pengguna (username) akun Twitter sobat
·                     Jika tak punya akun twitter dan tak ingin membuatnya tetapi masih ingin menampilkan "icon burung twitter" terbang di blog,triknya adalah ganti tulisan Username dengan Login.Jadi akan tampak seperti ini http://twitter.com/Login
·                     Untuk mengganti warna icon burung twitternya (https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhp3uTVy5zwnFpMMIbEFnwxzSD3So-YNXqmK6659LwgjO0c6bDIe6NnyOV0lS0gGiCXS-F7j_AR9pDO68KjuoaFhoB4McHlEg_ge8dgx92pDqiQBUF0oLeW2g6vqoX7j4tzgcCPwXfl8Q/s1600/burung+twitter+terbang.png),sobat bisa mengganti kodenya.Berikut adalah kode warn aicon burung twitternya
1.                   Warna Kuning https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqhrufEs67cWPHtSZPQ-NLd6EhBAN63I4XA5Ww-cHc91y8ztu5ELYjdS-32v8cnTU3j0s77nfJmadv09CnyRc1FwbbSiw3BXJBl3HiWvjXp-p2uNn1vHyenBbu0kxh6zLHqiFOiXKMDgQ/s1600/yellow+bird.png
2.                   Warna Hitam  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyYDpP4wVTLt983HJb5E6nxeqVGVo4E9zeZIq4AMOEVO89FwJiEucUhw3pKgQkGLsF-tveWQkPVOHfsLLuMpxI2FKX3UH2CbWGRsW4UfmC-aB6u_JHKfL2Y69s-NcArNdTvrMg22R2vFk/s1600/black+bird.png
3.                   Warna Biru  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMNXAfn1CUHIjZrftcmKoDfEWNAfvqillBIspSlDk-3S-7vsjdNAPccOLHUddy-cG3JLJaeAx0-vuIsIEZ2ItEWDBW2ZbLqx6arDy1MiDile9GXYodb-fBhkF0IBRji5BAlUet0ZkiJXk/s1600/Blue+bird.png
4.                   Warna Cokelat  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeQOQw-qZ4yvo8_zJ_XBIBu7TI9ZpLiXhaBoYjC2guO4TP_DHocLxUwF3PV9ARX5VUNSrFc4k3OBhrVBJXzBg82VDPV9xw71yY7tQW4Yg3aGOkyckjj5hnjJ2g-XpTx703qEqlPCM3h88/s1600/brown+bird.png
5.                   Warna Hijau  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibZlfJIgOt0G9PGZijkaiHOqrOiW-2uh-mOOfYBmgnZjm1hGqpweIEydgb71dlBrd6CuUcJ0hzftdC-LKZfY1vZFDqYMyVD_QqZtq700J1R6ymqDwdngiCpCKqfkhyJnOAoGXJ-VJWmI0/s1600/Green+bird.png
6.                   Warna Merah  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEJ6DurhLSyQbg9U215TLIv_MBLWYYoLKXXL0_Q9kTGCqxI6sJV_zap34a3KH8t5mwN1FF71Lbtu5v-2c_1szA5xsAJYn2zqDPX0fW293sKszh9YspSEXrPKLOXWWjdrNEdDQThBVVh5Y/s1600/red+bird.png
7.                   Warna Putih  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSthBBZO18stQp45Dv0KC_SGrcIWOUCBluLLZ_ZvTUpc0xwD6Imuk4uByR7QR26XVy7_9gZGSem-vhSoQVsBDrv98hQhyYDg_o-duFJJCywR2S6BFnHWqcc1JZbGxSpYvLA_wv1zAf-zg/s1600/white+bird.png
8.                   Warna Ungu  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuFAA7SHVSHVK9b7cbHZJEK5PE3fY5MHNjDxi9L-D-I8lmU4y60nfhPIsxxn9bfymfGL0lQ1Rr2n7LLiGC5_GKveeK1MwU-qSxIfO7ubUyAs4IM7i_hbBVhwgrl0lhz4quL6_kBIA5Ft8/s1600/purple+bird.png 
·                     Simpan dan lihat hasilnya

Thursday, October 9, 2014

Contoh Puisi Cinta

Cinta

Hadir di saat yang tidak terduga 
Disaat dia ada semua terasa menyenangkan 
Dia selalu menebarkan semangat yg tiada hentinya 


Cinta 
Hadir di antara 2 insan manusia 
tak peduli di saat sedih maupun gembira 
Dia selalu ada 
dia selalu setia di mendampingi 



Cinta
Tiada kata yg bisa terucap selain terima kasih 
Terima kasih untuk kesediaan waktu'mu 
Terima kasih untuk setiap kegembiraan yg selalu kau beri
Terima kasih cinta

Contoh Puisi Bertema Sahabat


Sahabat

Selalu ada di saat suka maupun duka
Tak pernah mengeluh untuk menemaniku setiap waktu
Di saat aku membutuhkanmu, kau selalu ada


Sahabat
Doronganmu selalu ku nanti
Waktu'mu selalu ku tunggu setiap hari
Bersama'mu kita bisa melewati suka duka


Terima kasih sahabat sudah selalu ada untuk'ku
Terima kasih karena kau mau menemani'ku sampai saat ini
Tak banyak yg bisa ku berikan pada'mu
Hanya semangat yg bisa selalu ku berikan bersama'mu


                                                                               

Sunday, September 28, 2014

Somethink About Dewata

Namaku Gabriella Timothy. Teman-temanku biasa memanggilku Beby. Tapi tidak untuk sahabat karibku, Deta. la selalu memanggilku dengan sebutan 'Marmut'. Menurutnya, dua gigi kelinciku ini mirip dengan gigi marmut. Julivia Dewata Putri, nama lengkap sahabatku tadi. Dia 'Einsteinwati' di kelas kami. Sesuai dengan namanya, Deta lahir tanggal 13 Juli, angka sial, kan ? Tapi kenyataannya tidak. Deta selalu menang dalam berbagai lomba, Deta ienius dalam matematika, lPA, Bahasa lndonesia, lnggris, dan yang paling dikuasainya, Bahasa Mandarin. Salut deh, kalau
tahu cara bicara dan logat Mandarinnya yang "ngewes" banget !
Yah... Deta mungkin bisa masuk dalam kategori 'perfect' dalam semua pelajaran, tapi tidak untuk jalan asmara dan kehidupan pribadinya.

 "Mut, pinjam ballpoint hitam ya, punyaku macet nih.", Deta berteriak padaku dari jendela kelas lX-F.
 
"Okay, Det. Ambil di mejaku aja. Aku punya 8 ballpoint kok.", aku berteriak dari ujung lapangan sambil terus berebut bola basket dengan Dino Cs. Salah satu hobi Deta adalah menulis puisi. Puisinya-pun sering diterbitkan di tabloid sekolah kami. Kriiiiinnnggg.... Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Aku mengajak Deta pulang bersama lagi. Kebetulan rumah kami searah. Di jalan, aku mengatakan sesuatu padanya.

"Kabar baru !", kataku.

 "Apa'an ? Uhuk... Uhuk...", Tanya Deta.

"Penyakitmu kumat lagi, ya ? Tebak aja, deh !", lanjutku.

 "lya. Mmmm... Ulangan Fisikamu dapet cepék !?", tebak Deta sambil
membersihkan bercak darah di bibirnya dengan saputangan secara diam-diam.

"Mana mungkin ! Rumus kalor aia aku nggak hafal ! Coba lagi !", kataku tak sabar.
 "Nyerah deh. Uhuk... Apa sih ?", Tanya Deta semakin penasaran.

"Jangan kaget, ya. Ternyata, ... lan naksir sama kamu lho...", kataku cekikikan.

 "lan ? Alexander Adrian, anak kelas lX-G itu ? Uhuk... Uhuk... Ngaco kamu ! Mana mungkin anak basket inti gitu naksir sama aku !", kata Deta dengan suara serak.

"Suer, beneran. Dino bilang sendiri ke aku kok, tadi waku main basket. Kalau nggak'percaya ya udah. Ltu urusanmu. Tapi..., berharap aja besok dia ngaiak kamu pulang bareng. Udah ya, 'tuh rumahku udah kelihatan di ujung kompleks. Daahh...", dan akupun 'amblas' di jalan di balik pos ronda di ujung kompleks. Esoknya, tepat dugaanku. Lan mengajak Deta pulang bersama. Deta terlihat terpaku di tempat dan tersipu semalu-malunya. Jujur, aku mengintipnya ketika lan dan Deta sedang berbicara. Hehehe... Aku mengikuti mereka terus hingga sampai di depan rumah Deta. Sial ! Capek banget ! Enak, Deta dibonceng naik motor sama lan. Aku ? ngepot-ngepot deh, diboncengin Si Pras anak juragan jengkol kompleks sebelah naik sepeda kumbang warisan kakeknya. Setelah mengantar Deta sampai depan rumah, lan langsung 'cabut' nggak tau kemana. Tapi yang jelas, jalan yang dia lewati searah sama tempat biasa mamaku 'meni-pedi'. Di depan Salon, ada 2 tukang oiek lagi mangkal yang kebetulan kenal denganku dan merupakan langganan mama.

"Sepi nih, Bang ?", tanyaku.

 "lya. Mau kemana, Néng ? Perlu Abang anter ?",Tanya Bang Satriyo.

"Nggak usah. Eh, Bang, pinjem motor dong. Sejam go ban deh.. Oke? Oke?", rayuku.
 
  "Ha ? Go ban ? Berpa tuh, Néng ? Buat apa pinjem motor Abang ?"

"Yah... Abang... Katro'amat. Lima puluh ribu sejam. Ada deh.. 3 iam aia. Nih uangnya. Tunai ! Pinjem ya, Bang" Akupun langsung memboyong motor Bang Satriyo dan langsung' mengikuti lan. Kalian pasti berpikir aku orang yang kurang kerjaan, kan ? Ya, bisa dibilang begitu. Aku tancap gas mengikuti lan hingga ia memberhentikan motornya di suatu rumah megah di salah satu perumahan elite. Aku berhenti dan mengawasi lan dari balik pos hansip. "Lho ? lni kan rumah Clo. Ngapain lan kesini ?", aku bertanya pada diriku sendiri. lan memencet bel dan beberapa saat setelahnya, Clover keluar dari pintu depan. Sesuai dengan namanya, Clover Chandra Richika, ia memang anak konglomerat, hobinya berfoya-foya, ia sombong dan suka semena-mena terhadap adik kelas. Untung saja wajahnya masih sedikit cantik.

  "Hei, lan.. masuk yuk. Di rumah sepi, nih. Bokap nyokap lagi di
Melbourne.", Clo mengajaknya masuk. Entah apa yang mereka lakukan didalam rumah Clo. Sejam..dua jam..tiga jam... Aku menunggu di depan pos hansip, akhirnya lan keluar dari gerbang rumah Clo dan mengedipkan sebelah matanya. Sudah seminggu lan dan Deta berpacaran. Selama seminggu itupun, aku selalu melakukan hal yang sama sepulang sekolah, meminjam motor Bang
Satriyo dan menguntit lan. Kantongku hampir'jebol' karenanya ! Dan lan-pun selalu melakukan hal yang sama pula, mengantar Deta pulang lalu pergi ke rumah Clo. Hingga pada suatu hari,
ketika aku mengerjakan tugas kelompok di rumah Deta, lan menelpon. Aku meminta Deta  mengaktifkan tipe'loudspeaker' pada ponselnya.

 "Hei, Det. Bagaimana kabarmu ?",kata lan.
"Baik. Kau ?"

 "Ya, sama. Mungkin. Aku ingin mengatakan satu hal padamu.", lanjut lan.

"Silakan."
 "Aku... lngin... Hubungan kita sampai di sini. Jujur, dari awal aku hanya kagum padamu, yah... kau murid yang cukup hebat. Tapi, aku tidak mencintaimu. Aku hanya menganggapmu sebagai temanku. Aku cinta Clo. Dia yang kucintai selama ini.", lan menjelaskan panjang lebar. Aku hanya melongo saja mendengar ucapan lan barusan. Deta terbatuk dan seperti biasa, ia selalu mengusap darah di bibirnya. Tapi kali ini aneh, Deta terbatuk lebih 'ganas' dan darah terus keluar dari mulutnya seperti keran air yang dibuka lebar-lebar. Deta menutup telepon dari lan dan berlari ke kamar mandi. Aku mengikutinya ke kamar mandi dan mulai menggosok gosok punggungnya. Aku mulai ngeri karena dia terus muntah darah. Akupun berteriak memanggil mamanya. Aku dan Tante Thea, mama Deta, segera menelepon taksi dan membawa Deta ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Deta langsung dibawa masuk ke UGD. Aku dan Tante Thea menunggu dengan cemas di luar UGD.

“Tante, mengapa penyakit batuk biasa yang dialami Deta menjadi separah ini?”, tanyaku.

 “Batuk biasa? Beby, kau bilang batuk biasa? Deta menidap kanker hati ! Penyakitnya sudah mendekati stadium akhir ! Apa Deta tidak menceritakaanya padamu ?”, kata Tante Thea dengan nada tinggi yang membuatku merinding.
    
“Deta tak pernah cerita apa-apa mengenai penyakitnya. Bahkan seberapa lama ia telah mengidapnya.", kataku. Selang beberapa menit, dokter keluar dari ruang UGD dan berbicara
pada Tante Thea.

  "Maaf, Anda ibu dari Julivia Dewata Putri ?", tanya dokter itu.

 "Ya, saya Thea. Bagaimana keadaan Deta, Dokter ?".
 
  "Kanker hati Deta sudah memasuki stadium 3, dia harus dirawat inap selama beberapa bulan ini. Satu lagi, jika Deta tidak mendapat donor hati dalam langka waktu 4 bulan, dikhawatirkan nyawanya tak bisa diselamatkan.", lanjut doker itu.

 Tante Thea kaget dan mulai menangis. La berjalan mengikuti kereta dorong June menuju kamar VlP. Dua bulan setelah hari itu, Ujian kenaikan kelas dilaksanakan. Deta terpaksa melakukan ujian di rumah sakit. Dengan keadaan yang belum pulih dan tekanan hati yang belum hilang, prestasi Deta turun drastis. Deta masuk peringkat 4 di kelas. Tapi setidaknya, masih lebih baik dari peringkat 14 sepertiku. Liburan-pun tiba, 1 bulan penuh aku bisa bergantian menjaga Deta dengan Tante Thea. Hingga pada suatu hari, masuk satu pesan ke ponsel Deta. "Det, ponselmu bunyi, nih !", aku menyerahkan ponsel pada Deta.

"Dari Clo. Tapi dia dapet nomorku
dari siapa, ya !?", kata Deta.

 "Bacain isinya, dong.", kataku.

"Ehm..Ehm.. Det, aku Clover.
Jangan tanyakan aku dapat nomormu dari siapa. lan kecelakaan, kondisinya kritis. Sekarang lan di UGD. la mau kau menjenguknya. Kutunggu sekarang. Segeralah kemari.", kata Deta.

 “Ian kecelakaan? “ tanyaku. Deta mengangguk. Setelah mendapat izin dari dokter, aku dan Deta menuju UGD. Benar saja, Ian tereletak lemah,sekujur tubuhnya dipenuhi luka dan darah. Para dokter dan suster sibuk membersihkan luka di kepalanya.Dengan nafas tersendat-sendat, Ian menggenggam tangan Deta dan Clo

“Deta… ma..af.. Aku memper..mainkanmu...se..selama..ini. Aku me..nyesal.. Jika nanti... a..aku..mati.., per..mintaan.. ter..akhirku.., aku mau..k..kau.. menerima hatiku.. Kau lebih membutuhkannya.. daripada..ku. Dan kau, Clo.. terima kasih... telah..men..cintaiku.. selama ini.".

lan menghembuskan nafas terakhirnya tepat pada pukul 13.06 siang. Clo berteriak histeris dan langsung menangis di dada lan. Beberapa menit kemudian, Clo menghapus air matanya dan berkata pada Deta,

 "Det, kabulkan permintaan terakhir lan. la mau kau menerima hatinya.
Kau tahu kan, umurmu tak panjang lagi. Aku akan mengabarkan kejadian ini pada orang tua lan di Eropa.",
 
Clo mengambil 'Blackberry' nya dan pergi keluar UGD dengan tampang sedikit sinis. Deta tertunduk sebentar dan langsung angkat bicara pada salah seorang dokter di situ. "Dokter, berikan hati lan padaku.". Dan esoknya, Deta segera menjalani operasi donor hati. Tentu saja dengan persetujuan orang tua Deta dan lan. Setelah hari yang menyakitkan itu, Deta kembali mengikuti pelajaran di kelas lX. Setahun sekali, ia berziarah ke makam lan. Keadaan membaik bagiku dan Deta, UAN berlangsung, Deta lulus dengan peringkat terbaik. Aku iuga mulai naik 5-6 peringkat. Tapi tidak untuk Clo. Keadaan Clo justru memburuk. Pertengahan semester, Clo dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan membawa barang haram. Clo memang salah memanfaatkan kepercayaan yang diberikan oleh orang tuanya. Mentang mentang punya uang, dengan sesukanya ia hambur-hamburkan bersama teman yang tidak jelas jluntrungannya. Dan akibat perbuatannya yang kurang terpuji, orang tuanya ikut menderita. Udara segar kota Denpasar di bulan'Juli ini membuatku lebih bersemangat bermain basket di gym. Tapi bukan bersama Dino lagi seperti di SMP dulu. Kali ini aku vs Deta. Setelah mendapat donor hati dari lan beberapa waktu yang lalu, ia menjadi pemain basket yang luar biasa ! 
Dan kemampuannya ternyata melebihiku. Kami terus bermain hingga seluruh keringat kamipun terkuras. Dan tanpa kami sadari, bel masuk telah berbunyi. Kami berganti baju dan berlari masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Tuesday, March 12, 2013

Cara Memilih Pucuk Daun Teh yang Tepat





Teh, bukan minuman asing bahkan sudah menjadi minuman waji bagi kita. Diyakini secara medik, bahwa teh memiliki senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi tubuh. Adanya kandungan antioksidan, senyawa perisa dan pewarna menjadikan teh menjadi minuman istimewa. Tidak tanggung-tanggung, dari kaisar hingga rakyat biasa semua mengomsumsi teh. Tahukan kita, dari mana teh ini di peroleh..?
Di kebun teh Medini, Gunung Ungaran Jawa Tengah mencoba melihat asal-usul minuman menyehatkan ini. Hamparan teh seluas puluhan hektar ini ternyata menghasilkan teh-teh dengan kualitas tinggi. Bak karpet hijau, disinilah awal dari teh tersebut di petik, diolah hingga dikirim ke mancanegara. Seluas mata memandang, hanya hamparan tanaman teh yang terlihar. Petak-petak lahan teh selakyaknya gugusan pulau-pulau yang membentang dari bukit hingga lembah.


Dalam memetik daun teh kita tidak oleh sembarangan. Mereka harus benar-benar bisa menentukan daun-daun mana yang harus dipetik. Ada kualifikasi khusus untuk memetik daun teh, sebab akan menentukan kualitas teh yang nantinya akan diproduksi. Daun teh yang baik akan menjadi barang ekspor, sedang yang kurang baik akan masuk dalam pasar lokal.
Inilah yang di cari, Peco + 3M

Peco + 3M, adalah rumus untuk memetik daun teh dengan kualitas nomer satu. Rumus petik ini, mengharuskan memetik pucuk teh yang masih kuncup lancip dengan tiga daun muda. Petikan pucuk daun ini yang nantinya akan diproduksi menjadi teh hijua. Ada juga rumus petik burung, yaitu Burung. Maksud dari rumus ini adalah saat daun paling atas masih kuncup dan ada dua daun yang sudah mekar. Selintas petikan model ini mirip burung yang sedang mengepakan sayapnya.
Informasi yang menarik berkaitan dengan pemetikan daun teh adalah saat memilih pucuk mana yang akan dipetik. Jika salah memilih pucuk teh, maka kejadian fatal akan datang yakni tunas baru akan lama tumbuhnya. Rotasi pemetikan biasanya 12 hari, namun jika salah petik bisa 3 bulan baru bisa dipetik.


Pelatihan bagi pemetik teh benar-benar diperhatikan agar tidak salah dalam pemanenan. Rapor juga diberikan kepada pemetik teh, agar ada evaluasi selama bekerja menjaid buruh petik. Apabila memiliki kinerja yang bagus, baik secara kualitas dan kwantitas maka bonus akan mengalir, namun jika menurun bisa mendapatkan sangsi dari perusahaan.


Dari sinilah teh itu berasal. Puluhan warung atau tempat untuk menampung hasil petikan satu persatu diangkut menuju tempat penimbangan. Senyum sumringah nampak di wajah-wajah ceria pemetik teh. Dalam satu hari para pemetik bisa memperoleh 10-70Kg. Inilah salah satu sisi menarik dari teh, sebab dari sinilah teh itu berasal.


Monday, March 11, 2013

Ringkasan Buku Dahlan Juga Manusia


Biografi Buku Dahlan Iskan
Judul:
Dahlan Juga Manusia
No. ISBN:
9786020029375 
Penulis:
Siti Nasyi’ah
Penerbit:
Elex Media Komputindo
Tanggal terbit:
Juli - 2012 
Jumlah halaman:
296
Kategori:
Biografi
Harga:
Rp 49.800,-
Bahasa:
Indonesia

Ringkasan:
Belakangan makin banyak buku yang membahas tentang kiprah Dahlan Iskan. Baik yang bersifat fiksi maupun nonfiksi. Ini menandakan popularitasnya memang kian naik di tengah kepercayaan terhadap pemerintah yang justru turun. Sosok Dahlan Iskan dianggap menjadi oase di tengah padang gersang, sehingga apa pun yang dilakukan selalu menjadi sumber berita.
Dari sekian banyak buku yang muncul, ada hal yang menarik dari buku karya mantan pegawai Dahlan Iskan ketika masih berada di Jawa Pos. Tulisan Siti Nasyi'ah yang memiliki nama inisial Ita ketika masih di Jawa Pos -sekarang di Majalah Kartini -mengupas sisi lain Dahlan sebagai mantan bosnya.
Ada banyak hal menarik yang diungkap. Termasuk bagaimana seorang Dahlan Iskan membesarkan Jawa Pos, koran yang nyaris mati. Di tangan Dahlan, Jawa Pos memang berhasil hidup lagi, dan bahkan membesar dengan ratusan anak media di berbagai pelosok Nusantara. Namun, kita barangkali hanya akan melihat "kiat sukses" jika kupasan tentang Dahlan dalam membesarkan grup usahanya itu dari kacamata orang luar. Maka, ketika tulisan Siti ini muncul, terasa betul bahwa Dahlan juga punya banyak sisi yang kurang tergali selama ini.
Penulis buku ini sendiri awalnya bergabung di Jawa Pos sebagai mahasiswi magang. Namun, magangnya terus diperpanjang hingga kuliahnya pun molor. Pada masa itulah, banyak hal positif dan negatif yang dirasakannya ketika bersama Pak Bos, julukan Dahlan sebagai pimpinan kala itu. Mulai dari teriakan saat memanggil namanya, bagaimana ia mendidik karyawan, bagaimana Dahlan sering iseng dengan makanan karyawan, hingga cara Dahlan melatih instingnya menjadi wartawan investigatif.
Penulis awalnya adalah wartawan bagian tulisan seputar hiburan. Namun dengan didikan Pak Bos, ia berhasil mengungkap kasus besar yang mengangkat namanya dalam tajuk Haji (Kok) Nunut. Instingnya sebagai wartawan diuji Dahlan dengan cara unik, misalnya disuruh mencari mobil Dahlan yang ditinggal entah ke mana.
Buku ini juga makin lengkap dengan penuturan kisah Dahlan dari sudut pandang Mbah Iskan, ayah Dahlan. Anak ketiga dari empat bersaudara yang dipanggil Elan ini rupanya menyimpan banyak kisah unik di masa kecilnya. Dan, dari berbagai kisah inilah, kita digiring mengetahui latar belakang sepak terjang Dahlan belakangan ini, mulai dari suka naik ojek, hingga tidur hanya beralaskan tikar saat meninjau petani di sebuah kunjungan.
Begitulah, sosok Dahlan tetap menarik dibahas dari sudut pandang mana pun. Namun, apa yang ditulis Siti ini menjadi catatan tersendiri, sehingga pembaca akan makin paham, siapa Dahlan di mata kolega dan bahkan "musuh"-nya.


Tokoh Musik Asal Sumatra


Zubir Said

Zubir Said adalah pencipta lagu kebangsaan Singapura yaitu Majulah Singapura dan pencipta lagu Semoga Bahagia yang merupakan lagu resmi Hari Anak Singapura dan Festival Kaum Muda Singapura.
Zubir Said dilahirkan pada tanggal 22 Juli 1907 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat dan meninggal di Joo Chiat Place, Singapura pada tanggal 16 November 1987 karena penyakit hati yang dideritanya.
Zubir Said merupakan anak tertua dan memiliki 3 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan. Ibunya meninggal pada waktu Ia masih berusia 7 tahun. Zubir Said belajar musik dan memainkan alat musik suling, gitar dan drum secara otodidak. Meski sempat mengenyam pendidikan di sekolah belanda, Zubir Said lebih tertarik pada panggilan hatinya untuk bermain musik. Pada tahun 1928, Zubir Said merantau ke Singapura untuk mengejar karir dibidang musik meskipun sang ayah, Mohamad Said bin Sanang, melarangnya.

Karir Zubir Said
Zubir Said memulai karir musiknya pada Group Bangsawan, sebuah group opera melayu sebelum pindah ke perusahaan rekamam musik His Master’s Voice pada tahun 1936.
Zubir Said menikahi Tarminah Kario Wikromo seorang penyanyi keroncong di Jawa pada tahun 1938 . Zubir Said kembali ke tanah kelahirannya di Bukit Tinggi pada tahun 1941 dan kembali ke Singapura tahun 1941, dimana beliau bekerja sebagai fotografer paruh waktu untuk Surat Kabar Utusan Melayu agar beliau dapat menulis dan memainkan musik. Karya musikalnya terdiri dari lebih 1500 judul yang belum dipublikasikan karena beliau lebih tertarik pada seni dan mengajar seniman-seniman muda tentang seni musik daripada mengejar keuntungan financial semata atas hasil karya musiknya.
Pada tahun 1957 untuk pertama kalinya karya musikal Zubir Said dipentaskan untuk umum di Victoria Theater dan pada tahun 1958, Dewan Kota menetapkan salah satu komposisinya sebagai lagu resmi kota Singapura yang kemudian menjadi Lagu Kebangsaan Singapura.
Lagu-lagu ciptaan Zubir Said bervariasi mulai dari irama tradisional hingga soundtrack untuk perusahaan film Cathay Keris yang merupakan anak perusahaan dari Cathay Holding Organization. Salah satu lagunya pada film Dang Anom memenangi penghargaan pada Festival Film Asia ke-9 di Seoul, Korea Selatan di tahun 1962.
Para composer menilai karya musik dari Zubir Said ini sebagai lagu Melayu yang sebenarnya karena banyak dari musiknya berkaitan dengan sejarah dan nilai-nilai melayu dan Minangkabau yang membangkitkan semangat kebangsaan pada tahun 1950.

Lagu-Lagu Ciptaan Zubir Said antara lain:
Sang Rembulan
Sayang Di Sayang
Cinta
Selamat Berjumpa Lagi
Mari Pancing Ikan
Gelora Asmara
Kumang Dan Rama-Rama
Melodi Asmara
Kolam Mandi
Setangkai Kembang Melati
Nasib Malang
Anak Daro



Nazif Basir adalah seorang penulis, wartawan dan seniman Indonesia.
Nazif Basir bersama istrinya, Elly Kasim telah membawa sanggar tari Sangrina Bunda keliling dunia memperkenalkan kebudayaan dan kesenian Indonesia ke 118 kota di 35 negara di dunia. Sanggar Tari Nasional Bunda atau yang lebih dikenal sebagai “Sangrina Bunda” yang mereka dirikan pada tahun 1978 juga beraktivitas sebagai pusat pendidikan dan latihan tari-tarian tradisi untuk anak-anak remaja dan dewasa yang berlokasi di Jakarta Timur. Selain dikenal sebagai penata tari (koreografer), Nazif juga dikenal sebagai pencipta lagu, terutama lagu-lagu Minang.
Sepanjang karir profesionalnya, disamping sebagai seniman, Nazif juga pernah berkarya sebagai penulis dan jurnalis. Nazif telah menulis sejak masih sekolah di Yogyakarta pada tahun 1953 dengan menulis berbagai cerita pendek yang dimuat diberbagai majalah yang terbit diberbagai kota di Indonesia. Sebagai wartawan, dia juga telah berkiprah diberbagai media, baik sebagai redaktur maupun pemimpin redaksi.

Karya:
Sapik Kalo.
lagu Minang





Oslan Husein (lahir di Padang, Sumatra Barat, 8 April 1931 – meninggal diJakarta, 16 Agustus 1972 pada umur 41 tahun) , terkenal dengan sebutan Oslan, adalah seorang penyanyi dan aktor Indonesia. Pada era 50-an Oslan terkenal karena menyanyikan lagu-lagu berbahasa Minang. Salah satu lagu yang sangat populer dibawakannya adalah “Kampuang Nan Jauh di Mato”.

Oslan Husein adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara, ayahnya seorang pedagang kain Para Karambia bernama Husein. Oslan menghabiskan masa kecilnya di Padang, dan memulai menyukai seni suara sejak masih duduk di Daisan Kotogomikun Gakko (sekarang Sekolah Dasar). Kemudian terus berlanjut hingga SMP. Menginjak SMA karena berbagai hal Oslan tidak menyelesaikan sekolahnya hingga tamat, kebetulan masa SMA Oslan berdekatan dengan masa kemerdekaan Republik Indonesia. Saat menjadi Tentara Pelajar Oslan sering menyanyi untuk menghibur dan membangkitkan semangat kawan-kawannya.[1]
Pengalaman bernyanyi pertama kali didapatinya, saat dia mencoba mengamen dengan menyenandungkan ayat-ayat suci Al-Quran di depan gerbang sebuah pasar malam di Padang, kemudian banyak orang yang tertarik dan memberinya uang. Dari pengalaman tersebut Oslan yakin, bahwa dengan tarik suara bisa mendatangkan uang. Oslan juga memiliki selera humor yang cukup tinggi, tetapi dalam menghibur dia sadar, bahwa dia tak akan bisa menjadi seorang pelawak. Timbre suaranya memiliki karakter yang cukup unik, ada sedikit warna genit pada gaya menyanyi popnya.[1]
Oslan Husein meninggal di RS Ancol Jakarta, dalam usia 41 tahun. selain sebagai penyanyi, ia duet dengan Alwi. lagu Kampuang Nan Jauh Dimato, Ombak Buruih, adalah sebagian lagunya.

Karya:
 Ombak buruih
 Urang Tolong
 Sinandi-Nandi dan 


Kaparinyo